High-dynamic-range, biasa disingkat HDR mulai populer di awal tahun 2000-an. Walaupun sebenarnya HDR telah terdapat lebih berdasarkan satu abad yang lalu.
Secara teori, HDR adalah teknik merogoh beberapa eksposur tidak sama kemudian mengkombinasikannya menjadi satu buat mendapatkan warna yang lebih hayati & detail dalam foto.
Sejumlah kamera digital dan smartphone bahkan sudah didukung mode HDR yg otomatis aktif. Namun, jangan memakai mode HDR ketika merogoh foto landscape. Kenapa?
Cara Memotret Foto Landscape, Jangan Pakai HDR
Hasilnya Tidak Natural
Dikutip menurut Petapixel, alih-alih menciptakan foto yang natural, gambar yang didapatkan justru terlihat sangat buatan alias palsu. Termasuk rona dan reproduksi sangat nir akurat.
Makanya, kamu perlu mengetahui kapan saat yang tepat memakai mode HDR, nir semua gambar yang diambil menggunakan menggunakan mode HDR akan mempunyai hasil yang lebih natural.
Lebih baik, jangan gunakan mode HDR ketika memotret foto landscape. Mode HDR dibutuhkan dalam waktu terjadi kontras cahaya yg sangat jelas & sangat gelap dalam frame.
Jadi, tunggu saat yang sempurna buat memotret foto landscape. Biasanya diklaim "golden time", yaitu satu jam menjelang dan 2 jam setelah matahari terbit. Atau satu jam menjelang & 2 jam sehabis surya tenggelam.
Tips Fotografi Landscape Lainnya
Apa subjek tembakan kamu? Hanya lanskap atau sesuatu misalnya air terjun atau zenit gunung.
Disarankan kamu memasukkan orang pada foto, sehingga skala menggunakan alam pada sekitar mereka terasa lebih nyata. Hal ini juga buat menaruh kesan yang mendalam yg melihat hasil foto kita, sebagai akibatnya seperti benar-benar berada pada sana sendiri.
Selain itu, perkara generik fotografi landscape merupakan bahwa warna keluar terlalu datar. Tapi, output foto bisa diolah lagi nantinya menggunakan pelaksanaan edit foto, buat membawa keluar beberapa rona yg tidak timbul.
Tetapi, engkau wajib berhati-hati & jangan berlebihan melakukan editing. Pastikan foto masih terlihat realistis.